Bakar!
Bakarlah!
Bakarlah diriku yang bagai batu.
Batu delima hingga menghitam legam.
Bakarlah aku menjadi batu hitam.
Bakar! Bakarlah!
Bakarlah diriku hingga seperti langit yang menghitam karena malam.
Kala nafas yang hanya mampu bicara kepada Suci Tertinggi saat pekat malam.
Bakar!
Bakarlah!
Hingga merah mawarku menjadi hitam.
Hingga hilang genggaman keinginan.
Hingga menyerap seluruh kasih sinaran.
Bakar! Bakarlah!
Bakarlah jubah putihku hingga menghitam.
Layaknya diri Pemerintah Tertinggi dalam jubah hitam.
Menancap kukuh di hati namun tak terlihat pikiran.
Bakar!
Dan bakarlah!
Jakarta Barat, 22 Maret 2009 Masehi.
Teguh Triatmoko.
Siklus Bulan:
25 Mulud 1942 Jawa.
25 Rabiul Awal 1430.
21% Pasang Surut.
Bakarlah!
Bakarlah diriku yang bagai batu.
Batu delima hingga menghitam legam.
Bakarlah aku menjadi batu hitam.
Bakar! Bakarlah!
Bakarlah diriku hingga seperti langit yang menghitam karena malam.
Kala nafas yang hanya mampu bicara kepada Suci Tertinggi saat pekat malam.
Bakar!
Bakarlah!
Hingga merah mawarku menjadi hitam.
Hingga hilang genggaman keinginan.
Hingga menyerap seluruh kasih sinaran.
Bakar! Bakarlah!
Bakarlah jubah putihku hingga menghitam.
Layaknya diri Pemerintah Tertinggi dalam jubah hitam.
Menancap kukuh di hati namun tak terlihat pikiran.
Bakar!
Dan bakarlah!
Jakarta Barat, 22 Maret 2009 Masehi.
Teguh Triatmoko.
Siklus Bulan:
25 Mulud 1942 Jawa.
25 Rabiul Awal 1430.
21% Pasang Surut.
Komentar