Bukankah dalam kebahagiaan tersirat sebuah kepedihan. Bukankah dalam kepedihan engkau menjadi paham akan makna kebahagiaan. Dan kemudian engkau mendengar lantunan lembut dari surga tentang harapan yang menegarkan. Sesungguhnya surgamu berada dalam hatimu sendiri. Kita adalah para rumput liar penjaga yang menggenapkan semesta. Tetap berdiri kala panas maupun hujan. Dan tetap akan bangun dari jatuh saat badai menghantam. Dan tetap hidup saat kemarau terus menggersang. Biar linangan dari hati menetes dan tersapu oleh malam. Biar hanya didengar oleh angin malam, detak jantung dan dinding ratapan. Dan biar senyuman menutup rapi semua tetes luka. Bila fajar menjelang, Kita kan menebar cahaya di setiap hati dihadapannya. Kembali tuk memahami. Tentang ketegaran, Keteguhan, Ketulusan, Kasing sayang, Dan kebesaran jiwa. Jakarta Barat, 21 Maret 2008 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 13 Maulid 1941 Jawa. 13 Rabiul Awal 1429 Hijriah....
Komentar