LAUT

Sekali-sekali telepon genggam perlu juga diajak piknik atau jalan-jalan. Ke pantai, misalnya. Supaya makin luas pandangannya. Makin lepas jangkauannya.

 

Di pantai ia jatuh cinta pada laut. Ia memanggil-manggil nama laut, tapi suaranya lenyap ditelan laut.

 

Aku tiduran di atas pasir, sementara telepon genggam sibuk memotret awan dan air, merekam derai dan desir. “Silakan kau latihan mati,” katanya. “Aku ingin begadang, mendengarkan bisikan-bisikan laut.”

 

Sekarang, bila aku sakit, telepon genggam suka menggodaku dengan suara angin dan ombak. Lalu ia perlihatkan profil bulan yang malu-malu. Profil ajal yang diutus waktu. “Ingat, kau sudah latihan mati di pantai,” bisiknya. Tiba-tiba aku mendengar gemuruh laut.

 

 

Joko Pinurbo

 

Sumber: Kumpulan puisi Joko Pinurbo. “Telepon Genggam”. Penerbit Buku Kompas: DKI Jakarta. Tahun 2003 Masehi.

 

 

Posted:

Bekasi Kota, 22 Mei 2024 Masehi.

Teguh Triatmoko.

 

Siklus Bulan:

99% Pasang Naik.

 

 

 

Komentar

P.O.P 7

KISAH SKIZOFRENIA NO. 108

KISAH SKIZOFRENIA NO. 109

KISAH SKIZOFRENIA NO. 107

KISAH SKIZOFRENIA NO. 110

KISAH SKIZOFRENIA NO. 106

KISAH SKIZOFRENIA NO. 95

Tayangan Populer

KABAR CERITERA

HERBA

BISIK

PENGORBANAN

ISI

DIALOG ZAMAN

RUMPUT LIAR PENJAGA SANG MAWAR

SURAT UNTUK BUNDA