Telepon genggam mau tidur. Capek. Seharian bermain monolog. Banyak peran. Konyol. Enggak nyambung.
Paling pusing bicara dengan Bahasa siluman. Serba akronim dan singkatan. Maunya hemat waktu. Enggak hemat pikiran dan perasaan. Sok cerdas. Pemalas.
Paling seru bias ngakak-ngakak sendirian. Ha ha ha. Atau mengumpat. Bangsat. Brengsek. Prek. Asu. Gombal. Kere. Pengkhianat. Jahanam. Rasain. Mampus. Paling berat bikin rayuan. Ayo sayang. Enggak marah kan? Aduh cakepnya. Mabuk yuk. Sip.
Paling senang sebelum tidur bias memainkan beragam musik yang semuanya sesungguhnya hanya variasi dari suara tangis pertama seorang bayi.
Beethoven, telepon genggam mau tidur. Boleh dong pinjam telingamu yang tuli untuk menampung bunyi!
Joko Pinurbo
Sumber: Kumpulan puisi Joko Pinurbo. “Telepon Genggam”. Penerbit Buku Kompas: DKI Jakarta. Tahun 2003 Masehi.
Posted:
Bekasi Kota, 22 Mei 2024 Masehi.
Teguh Triatmoko.
Siklus Bulan:
99% Pasang Naik.
Komentar