Pada tulisan perspektif kali ini penulis akan memaparkan tulisan singkat mengenai 2 hal yang perlu menjadi sorotan dari anarkisme dan marxisme yang sama-sama dipaparkan dalam kedua idealisme tersebut.
Hal pertama adalah suatu cita-cita peniadaan kekuasaan Negara. Kedua ide dari anarkisme dan marxisme adalah memandang bahwa ketika kerja-kerja nyata dari prinsip-prinsip idealisme mereka maka suatu saat akan mencapai kondisi masyarakat tanpa adanya kontrol Negara. Hal ini adalah tidak akan mungkin terjadi karena ketika suatu masyarakat telah membangun tingkat kekuasaan yang lebih tinggi dan luas wilayah yang lebih lebar dan luas, hal itu akan membutuhkan jenis organisasi pemerintahan Negara dalam menjalankan aktivitas masyarakatnya. Kekuasaan Negara akan selalu hadir dengan tingkat-tingkat batas tertentu yang dinamis (baik itu penggabungan kerjasama kekuasaan antar Negara atau pun terjadinya disintegrasi yang mengurangi wilayah kekuasaan Negara).
Kemudian hal kedua adalah bentuk ikatan komunal dari suatu masyarakat. Dengan melihat premis bahwa di luar sana terdapat suatu komuni tanpa Tuhan dalam filsafat Ateisme namun tidak ada masyarakat tanpa komuni baik itu masyarakat berTuhan atau tidak. Jenis suatu masyarakat dengan ikatan komuni adalah suatu masyarakat mulai dari zaman primitif sampai zaman agama-agama tetap eksis, bahkan sampai jenis kehadiran pemerintahan Negara. Memang basis masyarakat pada tahap lemah sampai dasar dilandasi dari suatu ikatan komuni (saya membagi masyarakat ke dalam 4 tingkatan psikologi dalam mencapai kedewasaan dirinya: lemah, dasar, penting dan mayor). Hal ini terjadi pada pengaturan masyarakat primitif sampai masyarakat yang diatur oleh teks agama atau pun legislasi Negara. Namun ketika masyarakat meningkatkan struktur organisasi untuk membangun kultur dan peradaban maka masyarakat akan semakin terindividualisasi. Maka kemudian terbitlah suatu pemikiran individualisme dalam sejarah pemikiran manusia, baik itu individualisme dalam cara-cara menjalankan perekonomian maupun menjalankan tingkat hirarki suatu kekuasaan organisasi.
Cita-cita komunisme dan anarkisme akan dapat terwujud hanya dalam suatu batas wilayah tertentu yang terbatas yang masih dibangun di atas dasar ikatan komunal/komuni dibandingkan suatu keputusan individual. Tentu saja cita-cita ini dapat diterima pada lapisan piramida sosiologi lapisan tingkat bawah dan menengah jika merujuk pada teori piramida sosiologi menurut Ali Shariati yang hanya membagi piramida sosial ke dalam 3 tingkatan.
Kota Bekasi, 26 Januari 2025 Masehi.
Teguh Triatmoko.
Siklus Bulan:
13% Pasang Surut.
Komentar