Pada bagian ini aku akan menceritakan aktivitas petualangan seks diriku di wilayah kisaran Jakarta Pusat. Pertama kali aku menelusuri klub malam dan para "street hooker" di daerah Kota dari ajakan teman dari masa kuliah berinisial MSA, aku pria berinisial TT, merupakan orang yang berasal dari kelas menengah jika kelas dibentuk dari ukuran ekonomi.
Pada kesempatan pertama kami hanya mengunjungi klub malam dan hanya cuci mata untuk melihat para "street hooker". Begitu juga ketika aku bersama rekan kerjaku berinisial MA, hanya untuk mengunjungi klub dan melihat-lihat perempuan yang tersedia di sana untuk menghilangkan rasa suntuk setelah seharian bekerja.
Lalu kemudian untuk melakukan seks aku biasanya melakukan sendiri. Yang kuingat yang pertama aku hadapi adalah seorang perempuan dari suatu klab malam. Mereka menyediakan "striptease" dan kemudian aku memutuskan untuk melakukan negosiasi dan dibawa ke dalam kamar yang telah disediakan. Perempuan tersebut tampaknya menikmati dari ekspresi wajahnya karena kami saling menatap. Kamarnya kecil dan di samping tempat tidur terdapat tempat untuk mandi atau membersihkan diri.
Lalu kemudian pada kesempatan lainnya aku mengajak JF untuk coba melihat wilayah Kota sebagai alternatif ke wilayah Kemang, sekali lagi untuk menghilangkan rasa bosan setelah beraktivitas pada siang hari. Kami memasuki klub striptease, minum beer sebentar lalu kami berdua memesan 2 kamar dengan perempuan masing-masing. Kali ini aku lupa bagaimana peristiwa pastinya.
Lalu kemudian aku dan JF menelusuri lagi wilayah Jakarta Pusat, ia dan rekannya baru saja pulang dari aktivitas politiknya lalu kami memesan kamar hotel di wilayah Jakarta Pusat. Rekan JF memberitahuku bahwa biasanya pihak sekuriti bisa dimintai bantuan untuk memesan perempuan. Lalu aku coba tes sistem dan ternyata benar. Lalu aku menunggu di kamar dan kemudian setelah beberapa saat ada yang membunyikan bel. Kulihat berdiri seorang perempuan yang sudah cukup berumur di atas aku dengan payudara besar, saat itu aku tak berselera dengannya dan meng-cancelnya. Dan kemudian ia menawarkan agar coba melihat relasinya dan aku mengiyakannya. Bel kedua berbunyi dan aku melihat perempuan masih belia dengan umur kira-kira di bawah diriku dengan kaus motif loreng. Aku mempersilahkan masuk dan meminta dirinya untuk makan makanan yang telah disediakan oleh pihak hotel. Ia tampak senang dengan perlakuanku dan makanan yang dihidangkan. Kemudian setelah ia selesai makan kami melakukan konversasi sebentar dan kemudian melakukan hubungan seksual. Gaya misionari kami lakukan, dan ketika aku sedang menghisap puting payudaranya keluarlah air susu. Hal itu membuatku sedikit terkejut dan kucoba untuk meremasnya sekali lagi dan memang mengeluarkan air susu. Saat itu ia sedang menyusui seorang anak dari pernikahannya yang gagal bercerai. Wajahnya masih polos jadi aku tidak terlalu takut untuk menyetubuhinya. Rasanya kami saling cukup menikmati karena aku langsung tertidur pulas setelah berhubungan seksual dengannya. Aku dibangunkan sebentar olehnya ketika ia akan berpamitan pulang sementara aku meneruskan tidur nyenyak di kamar hotel.
Pada kesempatan lainnya yang aku ingat, aku menelusuri sendirian jalanan di kisaran Kota untuk memesan "street hooker". Ada seorang perempuan berinisial S yang menarik perhatianku dan juga perempuan lain. Waktu itu aku membawa S dan perempuan lain yang aku lupa namanya untuk masuk ke dalam 1 kamar. Tampaknya S tidak ingin melakukan "threesome" pada waktu itu, mungkin merasa asing dengan perempuan yang tidak kuingat namanya itu, karena ia hanya duduk membelakangi kami ketika aku melakukan hubungan seksual dengan perempuan lain itu. Kemudian setelah selesai dengan perempuan yang tak kuingat namanya tersebut, baru S melakukan perbincangan denganku sambil aku beristirahat sebentar untuk berhubungan seksual dengannya. Setelah selesai kami sarapan bersama dengan menu yang disediakan di hotel lalu aku mengantarnya pulang.
Kemudian pada kesempatan berikutnya aku masih menemukan S di jalanan Kota, lalu aku bernegosiasi kembali dengannya dan langsung menuju hotel di wilayah Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu ia menawarkan jika ingin "threesome" ia bisa menghubungi temannya. Aku tak memberikan jawaban padanya karena aku sudah tidak berminat untuk "threesome". Dan kami berlanjut sampai 3 kali kesempatan berhubungan seksual. S merupakan perempuan yang kalem dan elegan dengan kacamatanya, payudaranya yang besar sangat seksi dengan bodynya. Entah dia menikmati rasa yang sama sepetiku atau tidak, aku tidak mengetahuinya?
Kemudian pada kesempatan berikutnya, aku menemukan 2 orang "shemale" dengan nama yang sudah tidak kuingat lagi. Mereka hanya melakukan oral seks dalam waktu yang berbeda di kamarnya masing-masing. Yang satu tampak "girly" cerewet dan yang satu lebih dewasa, kalem dan feminin. Aku lebih menyukai yang feminin.
Begitulah kemudian aku menghabiskan malam waktu di wilayah Jakarta Pusat dengan 7 perempuan berikutnya. Saat itu aku sedang bereksperimen dengan ganja dan berturut-turut setiap hari menggunakan ekstasi selama seminggu dan sempat mendapatkan jenis ekstasi "diamond". Kegilaan menghampiriku karena waktu itu aku sempat memakai 2 cincin pada satu tangan. Pada wilayah ini biasanya mereka membawa kondom atau bisa dipesan di penginapan.
Waktu itu aku masih menjalin hubungan pacaran dengan ADA, kemudian berpisah, lalu menjalin hubungan pacaran dengan N, serta masih berhubungan dengan WF sebagai teman biasa dan N si gadis "phone sex".
Kota Bekasi, 27 Maret 2025 Masehi.
Teguh Triatmoko.
Siklus Bulan:
8% Pasang Surut.
Komentar