Tulisan ini saya tulis sebagai perspektif refleksi saya atas sesuatu yang dinamakan uang dalam kehidupan manusia dalam literasi yang telah saya temui.
Pada awalnya manusia hidup berkomuni dan melakukan pemenuhan kebutuhan hidup dengan melakukan pertukaran barang. Hal ini disebut aktivitas ekonomi. Pertukaran tersebut masih belum terdapat nilai uang di dalamnya atau bisa kita sebut dengan barter. Kemudian peradaban berkembang dan terbentuk suatu alat tukar yang dinamakan uang. Bentuk uang pada mulanya berbentuk batu sebagai nilai uang untuk pertukaran barang, pertukaran jasa masih belum dinominalkan ke dalam bentuk uang karena manusia masih hidup berkomuni.
Kemudian peradaban manusia berkembang melakukan pertukaran barang dan jasa dengan evolusi uang dari penggunaan batu menjadi menggunakan emas dan perak dengan nilai pertukarannya. Kemudian peradaban berkembang kembali dengan menciptakan suatu bentuk uang yang disebut sistem mata uang untuk aktivitas ekonominya. Sistem mata uang ini mengalami evolusi dengan terciptanya uang koin dan kertas nota, kemudian berkembang menjadi semakin kompleks dengan terdapatnya sistem bunga dan kurs mata uang setiap negara. Lalu kemudian sistem uang kertas (nota bank) dan koin ini mempunyai batas pencetakan dengan basis cadangan emas pada setiap negara dan pelbagai regulasi negara yang mengikatnya. Dan kemudian mata uang USD menjadi mata uang yang fleksibel karena dapat dicetak atas dasar kepercayaan pasar. Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli barang dan jasa untuk aktivitas ekonomi manusia, ini berarti setiap hal sebisa mungkin harus mempunyai harga (nilai uang) pada pasar. Kemudian dalam dunia modern sistem uang menjadi semakin kompleks hingga pertukaran selisih harga menjadi hal yang dapat dilakukan demi mendapat profit. Ini dapat terlihat pada pasar keuangan dan pasar modal.
Yang menjadi pertanyaan apakah sistem uang ini bisa dihilangkan pada kemudian hari, maka jawabannya adalah tidak. Hal ini dapat terlihat pada aksi kerusuhan warga Yunani beberapa dekade silam untuk mengambil alih jalannya pemerintah dan kemudian penciptaan mata uang tetap terjadi setelah melakukan dekonstruksi terhadap kekuasaan negaranya.
Bagaimana pun semangat zaman adalah untuk menciptakan pembebasan dan kesetaraan, bagaimana kemudian aktivitas ekonomi manusia yang disalurkan lewat pasar dengan sistem uangnya akan terus berkembang untuk membentuk pasar-pasar baru dan otoritas-otoritas keuangan baru untuk lebih membebaskan dan membentuk kesetaraan baru. Ini terlihat dari terbentuknya mata uang kripto sebagai alternatif mata uang negara. Bahkan pasar-pasar baru terbentuk untuk menambah pengetahuan hukum-hukum ekonomi.
Lalu kemudian uang menjadi berkembang kembali bukan hanya alat untuk sekedar pertukaran barang dan jasa, melainkan juga sebagai alat untuk kekuatan pengaruh dan pemupukan kapital. Hingga kemudian bagaimana suatu individu atau institusi menjadi kehilangan atau berevolusi atas bentukkan dasarnya. Walau pun pada dasarnya terdapat hukum bahwa akan selalu ada hanya segelintir individu yang menguasai jumlah uang mayoritas yang tersedia di dunia. Namun upaya2 manusia untuk mencapai suatu kesetaraan baru akan terus berhembus sehingga menimbulkan cara pembentukan mata uang baru yang tidak menyalahi aturan atau bentuk kriminalitas atas uang demi kesetaraan jumlah kepemilikan uang.
Kota Bekasi, 19 Maret 2025 Masehi.
Teguh Triatmoko.
Siklus Bulan:
82% Pasang Surut.
Komentar