7:43 AM, dalam Fengshui Cina arah saya adalah Barat. Maka peradaban Barat adalah perhatianku. Pergeseranku dari Jakarta Barat ke Bekasi Barat juga mengandung unsur "Barat". Kota Bekasi, 23 Juni 2025 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 8% Pasang Surut.
7:26 AM, bukaan Tarot pada June Solstice masih harus rela menderita mungkin karena agar menghapus karma tragedi Gaddafi jika harus terjun ke suatu pergerakan politik. Kota Bekasi, 23 Juni 2025 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 8% Pasang Surut.
Aku yang mencintaimu di kala senja. Saat itu ranum merah bibirmu merona indah. Apa kabar cinta? Ah, biasa saja. Ini bukan sekedar bahasa cinta biasa. Ini tentang misteri dibalik layar kaca. Aku dan kamu akan bahagia. Titik , ga pake koma! Bekasi, 5 Juli 2020 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 14 Dulkaidah 1953 Jawa. 14 Zulkaidah 1441 Hijriah. 100% Terang Bulan.
Salahkah bila kubertanya pada bintang di pekat malam? Saat dunia bicara dengan bahasa kesunyian. Saat kita semua telah terluka dan terdiam. Salahkah bila kubertanya pada bunga di taman kota? Saat cinta tersendat dengan bahasa kegagapan. Saat kita ingin menggenggam semua tanpa terpuaskan. Aku yang menghilang ditelan malam. Melayang, lepas dan bebas tersapu sinar bintang di angkasa. Dalam pikiran yang selalu menyisakan tanya. Dalam hati yang selalu menghembuskan bisikan. Tentang siapa kita, Tentang luka, Dalam dimensi semesta dan halusinasi kesempurnaan. Jakarta Barat, 10 April 2009 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 14 Bakda Maulid 1942 Jawa. 14 Rabiul Akhir 1430 Hijriah. 100% Terang Bulan.
Entah mengapa mereka begitu terganggu dengan bisikanku? Padahal aku berbisik tentang apa yang kulihat. Entah mengapa mereka selalu berteriak nada usang? Nada yang hanya mereka dengar tanpa melihat. Nada tuk meredam sebuah bisikan. Entah mengapa? Apakah mereka berteriak demi kenyamanan stabilitas? Di sini ku hanya berbisik. Terduduk di hamparan danau berkilau. Dalam hutan perawan tanpa aturan. Selalu bergerak tiada henti. Padahal ku hanya berbisik. Hanya berbisik. Bisik. Jakarta Barat, 21 Maret 2008 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 13 Mulud 1941 Jawa. 13 Rabiul Awal 1429 Hijriah. 100% Terang Bulan.
Tuhan bukan hanya hadir untuk orang-orang baik dan para malaikat yang tinggal dalam surga kenikmatan. Dia juga hadir untuk mereka para pendosa dan setan-setan yang tinggal dalam lorong-lorong sempit, sesak, sumpek dan penuh kehampaan. Biarlah surga langit ini kutukar jika ia membuat terbuai tanpa juang, Biarlah ku bersemayam dalam lorong-lorong sempit bumi yang penuh kehampaan, demi mengenal harapan, perjuangan dan taubat dari sebuah dosa. Biarlah surga langit ini kutukar jika membuatku tak butuh akan hadir-Mu karena semua sudah terhampar tersedia memenuhiku. Biarlah ku tinggal dalam bumi semak belukar, Berdarah dan butuh hadir diri-Mu menuntun menuju visi taman yang telah dijanjikan. Biarlah ku terbelenggu dalam penjara. Daripada bebas lepas dalam obrolan utopia absurd kemunafikan. Penjara ini lebih damai dalam jiwa. Memberi kebebasan dan surga yang nyata. Berenang bebas mereguk seluruh makna. Berlari bebas dalam taman makna. Melayang bebas dalam kedamaian cinta. ...
Jangan biarkan hatimu sepi sendiri! Bicaralah dengannya walau sesaat dengan mendengarkan! Jangan biarkan hatimu dingin sendiri! Peluklah dirinya walau dalam dingin kelam malam! Berikan musim semi kepadanya. Berikan bunga dalam cahaya lilin keremangan! Biarkan bisikannya berdesir menelanjangi jiwa! Biarkan sentuhannya merobek dan melepas persona. Jangan biarkan hatimu merasa sepi! Dia yang hanya ingin mengajakmu terbang dan menari! Jangan biarkan dirimu berjalan tanpa kehadirannya! Dia yang hanya mempunyai cinta untuk mencerahkan dunia! Jakarta Barat, 10 April 2009 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 14 Bakda Mulud 1942 Jawa. 14 Rabiul Akhir 1430 Hijriah. 100% Terang Bulan.
Jika ini adalah sebuah dosa, Mengapa begitu membahagiakan? Mengapa begitu mencerahkan? Mengapa hariku begitu terasa baru dari aktivitas penciptaan? Ruang privasi yang tak terjamah oleh pasar dan aturan negara pemerintahan. Ruang berdialog dari hati ke hati dalam sebuah kreasi visi. Begitu sunyi dari waktu yang terhenti. Begitu intim dari intuisi yang berkomunikasi. Di sini lepasku dari strategi dan taktik kuasa pikiran. Di sini pasrahku pada harmoni semesta alam. Bersinergi dengan takdir Tuhan. Jika ini adalah sebuah dosa, Mengapa begitu membahagiakan? Jakarta Barat, 11 Maret 2009 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 14 Mulud 1942 Jawa. 14 Rabiul Awal 1430 Hijriah. 100% Terang Bulan.
Bukankah dalam kebahagiaan tersirat sebuah kepedihan. Bukankah dalam kepedihan engkau menjadi paham akan makna kebahagiaan. Dan kemudian engkau mendengar lantunan lembut dari surga tentang harapan yang menegarkan. Sesungguhnya surgamu berada dalam hatimu sendiri. Kita adalah para rumput liar penjaga yang menggenapkan semesta. Tetap berdiri kala panas maupun hujan. Dan tetap akan bangun dari jatuh saat badai menghantam. Dan tetap hidup saat kemarau terus menggersang. Biar linangan dari hati menetes dan tersapu oleh malam. Biar hanya didengar oleh angin malam, detak jantung dan dinding ratapan. Dan biar senyuman menutup rapi semua tetes luka. Bila fajar menjelang, Kita kan menebar cahaya di setiap hati dihadapannya. Kembali tuk memahami. Tentang ketegaran, Keteguhan, Ketulusan, Kasing sayang, Dan kebesaran jiwa. Jakarta Barat, 21 Maret 2008 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 13 Maulid 1941 Jawa. 13 Rabiul Awal 1429 Hijriah....
Demi dedaunan dan buah-buahan. Demi bukit yang kupandang penuh sinaran. Demi lembah yang kutatap sungai keindahan. Taman makna terhampar luas di laut. Pengetahuan yang membuatku hidup. Samudera kasih tanpa sudut. Dalam rahim beribu kehidupan. Dalam pelukan pepohonan haru sedih dan kebahagiaan. Dalam wajah mentari tampakkan cahaya cinta. Dalam benderang bintang yang menyemangati impian. Kemanakah engkau kini? Dimanakah engkau kini? Kerinduan ini, apakah isyarat engkau akan kembali? Saat fajar esok hari menyingsing. Jakarta Barat, 11 Maret 2009 Masehi. Teguh Triatmoko. Siklus Bulan: 14 Mulud 1942 Jawa. 14 Rabi’ul Awal 1430 Hijriah. 100% Terang Bulan.
Komentar